Laman

Rabu, 26 Desember 2007

KREDIT MOBIL? SIAPA TAKUT!


KREDIT MOBIL? SIAPA TAKUT!

Harga BBM tidak pernah akan turun, kemacetan semakin menghiasi jalanan terutama jalanan ibukota, tetapi kebutuhan untuk membeli mobil juga semakin tinggi. Harga mobil tidak murah, untuk mobil baru dengan harga diatas 100 juta, Anda baru bisa menikmati kelayakan sebuah mobil. Untuk membawa mobil impian Anda ke garasi rumah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu membeli secara tunai atau membeli secara kredit muka. Untuk pembelian mobil secara kredit maka Anda akan diminta untuk membayar uang muka (down payment) sebesar jumlah tertentu dari harga OTR (On The Road) mobil, asuransi selama tenor kredit, dan biaya administrasi. Sehingga hutang pokok plus bunga selama tenor yang akan diangsur tapi yang harus diingat besarnya cicilan ideal adalah 30% dari penghasilan.

Menentukan Uang Muka (Down Payment)

Untuk membeli mobil secara kredit tidak perlu repot lagi, karena dealer tempat Anda membeli mobil sudah bekerja sama dengan lembaga pemberi kredit seperti leasing atau bank. Anda tinggal menentukan mobil mana yang akan Anda bawa pulang. Selanjutnya Anda harus menentukan dulu berapa besarnya uang muka yang sanggup Anda bayar. Besarnya uang muka minimal yang ditentukan biasanya 20%, yang jelas semakin besar uang muka maka semakin kecil angsuran yang harus Anda bayar. Saran saya, makin besar uang muka, makin baik karena akan memperkecil hutang pokok sehingga angsurannya pun menjadi semakin kecil. Bagi dealer penyedia mobil, leasing atau bank uang muka menunjukkan keseriusan Anda mengajukan kredit. Setelah akad kredit, Anda boleh membawa mobil pulang kerumah karena pihak leasing atau bank akan membayar tunai seharga OTR mobil kepada dealer penyedia mobil. Selanjutnya kewajiban Anda terhadap leasing atau bank pemberi kredit untuk melakukan pembayaran angsuran sesuai dengan jatuh tempo yang telah ditetapkan.

Anda perlu ketahui, uang muka yang ditulis diatas adalah baru uang muka murni belum termasuk asuransi selama tenor kredit, angsuran pertama, dan biaya adminitrasi. Untuk asuransi ada all risk dan TLO (Total Loss Only). Untuk all risk artinya segala resiko baik kehilangan maupun kerusakan ditangggung oleh asuransi yang telah bekerjasama dengan pihak leasing atau bank tersebut. Sedangkan TLO hanya menanggung kerugian akibat kehilangan saja. Besarnya asuransi telah ditentukan oleh pihak leasaing atau bank sesuai dengan tenor kreditnya. Untuk biaya adminitrasi juga juga sudah ditentukan sesuai dengan tenor kreditnya, dan biaya ini dikenakan hanya sekali ketika proses kredit saja.

Menentukan Tenor Kredit & Besarnya Angsuran

Setelah menentukan uang muka, poroses selanjutnya adalah menentukan tenor kredit, bisa 12 bulan, 24 bulan, 36 bulan, 48 bulan, bahkan ada lembaga pemberi kredit yang sanggup dengan tenor 60 bulan. Semakin lama tenor kredit, akan semakin kecil angsurannya, tetapi bunga kredit Anda akan semakin tinggi. Sebalinya apabila tenor kredit semakin pendek, akan semakin besar angsurannya, tetapi bunga kredit Anda akan semakin kecil. Saran saya, kalau Anda sanggup membayar angsuran lebih besar sebaiknya tenor kreditnya diperpendek saja sehingga bunga kreditnya menjadi kecil. Anda tinggal pilih berapa kemampuan Anda membayar angsuran dengan tenor pendek atau panjang, tetapi yang perlu diingat, besarnya angsuran ideal adalah 30% dari penghasilan Anda.

Untuk memperjelas, saya akan memberikan simulasi kredit dari PT. Tunas Financindo Sarana. Seorang konsumen ingin memiliki Toyota Rush GM/T dengan harga OTR Rp. 155.400.000,- . Uang muka yang ingin digunakan 20%, sedangkan tenor kredit yang dikehendaki selama 3 tahun. Asumsi bunganya 7% per tahun, premi asuransi all risk selama 3 tahun sebesar 8,19% dari harga OTRnya, dan biaya adminitrasi yang ditetapkan sebesar Rp. 625.000,- . Berikut ini simulasinya :

DP Murni 20% : Rp. 31.080.000;

Angsuran : Rp. 4.179.000; (35x)

Asuransi : Rp. 12.727.260;

Administrasi : Rp. 625.000; +

Total DP : Rp. 48.611.260;

Untuk memperoleh angsuran diperoleh dari ( Harga OTR – DP Murni) x Total Bunga Tenor, kemudian hasilnya dibagi dengan bulan selama tenor.

Besarnya angsuran tergantung dari berapa lama Anda mengambil jangka waktu tenor kredit. Makin panjang tenornya, Angsurannya akan semakin kecil. Tetapi suku bunga kredit Anda akan semakin tinggi. Jadi, Anda harus membandingkan besarnya angsuran untuk tiap tenor yang ditawarkan. Pertama, pilih tenor terpendek. Jika besarnya angsuran melebihi 30% dari penghasilan, maka geser ke-2 tahun. Jika masih melebihi lagi, geser ke tahun ke-3. Kalau masih terlalu besar, geser lagi ke tahun ke-4. Jika masih melebihi 30%, Anda harus menaikkan lagi uang muka agar angsuran turun, sesuai kemampuan Anda.

Menentukan Bank atau Leasing

Setelah uang muka, besarnya angsuran dan tenor kredit telah Anda tentukan, langkah berikutnya adalah menentukan pilihan lembaga yang membiayai pembelian mobil Anda. Memilih bank atau leasing? Bank biasanya memiliki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki leasing. Suku bunga lebih rendah dan lebih fleksibel dalam hal negoisasi saat Anda tidak bisa membayar cangsuran. Tapi kelemahannya, dari segi waktu aplikasi, bank kalah cepat dibanding leasing.

Sebaliknya, jika Anda memakai jasa leasing, jika 2-3 kali tidak membayar, Anda mungkin harus siap-siap mengatakan “good bye” pada mobil Anda. Sementara jika hal sama terjadi, pihak bank biasanya lebih suka mengajak duduk bersama untuk membicarakan tentang penjadwalan ulang pembayaran utang Anda. Jadi menurut saya, kalau Anda mau kredit mobil, pertimbangkan untung ruginya apabila Anda memilih bank atau leasing. Tetapi biasanya dealer sudah bekerjasama dengan bank atau leasing, jadi Anda tidak perlu repot - repot untuk memikirkan bank atau leasing karena dealer pasti akan memberikan bank atau leasing yang terbaik kepada customernya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda Begitu Berarti