Laman

Selasa, 22 April 2008

Tenaga Kendor Akibat Knalpot Bocor

Jangan tergesa-gesa menyalahkan performa mesin jika Anda merasa mobil kurang bertenaga. Bukan tak mungkin kesalahan terletak pada komponen lain. Karena knalpot bocor, misalnya. Untuk mengetahui kebocoran knalpot dapat dilakukan dengan cara mendengar. Knalpot yang bocor biasanya menghasilkan suara gas buang lebih berisik dan keras seiring putaran mesin.
Bila benar knalpot mengalami kebocoran, perbaikan dapat dilakukan dengan mengelas bagian-bagian yang bocor. Namun jika sudah terlalu parah dan keropos di mana-mana, mau tidak mau knalpot tersebut harus diganti dengan yang baru.
Knalpot bocor memang dapat mempengaruhi performa mesin. Hubungan sebab akibat itu terjadi karena secara teknis kebocoran pada knalpot dapat mengurangi pemanfaatan panas yang dihasilkan mesin.
Normalnya, dari 100% panas yang dihasilkan mesin, 32% hilang akibat pendinginan mesin, 6% hilang akibat gesekan, 3% hilang akibat bermacam pompa di mesin, 34% akan terbuang melalui gas buang. Nah, hanya 25%-lah yang dimanfaatkan untuk menjadi tenaga. Jumlah untuk tenaga inilah yang akan semakin kecil jika knalpot bocor. Karena panas mesin yang terbuang ke udara bebas melalui knalpot semakin besar. Itu sebabnya mesin terasa kurang bertenaga.
Selain masalah usia, kebocoran pada knalpot umumnya dipicu oleh korosi (karat). Korosi pada komponen knalpot bisa terjadi karena efek kondensasi (karena perbedaan temperatur antara di dalam dan di luar pipa knalpot) maupun karena kandungan garam yang cukup tinggi di udara sekitar kendaraan.
Dari uraian itu, ada beberapa tindakan yang perlu kita perhatikan agar kasus di atas tidak terjadi.
Jangan sering-sering menghidupkan mesin pada putaran idling atau kecepatan rendah dalam waktu berulang-ulang. Ini untuk mencegah mengendapnya air dalam pipa knalpot.
Jagalah kebersihan bagian kolong kendaraan terutama pada saat musim hujan. Di antaranya adalah pipa atau saluran knalpot.
Beri perhatian ekstra pada knalpot bila sering melewati daerah-daerah yang mengandung kadar garam yang tinggi (melewati pantai misalnya). Cara ini untuk mencegah korosi.
(
AstraWorld)

Rabu, 09 April 2008

Cara Halus dengan Transmisi Matik: Tips Mencegah Kerusakan Lock Pawl

Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso sempat mengungkap sebuah survey. Katanya, bila tidak diantisipasi, 2014 Jakarta akan dilanda macet dimana-mana.

Tidak terlalu mengejutkan sebenarnya. Sebab, saat ini pun kemacetan sudah menjadi menu tetap tiap pengendara di ibukota. Karena terlalu rapat, sebentar-sebentar musti injak rem. Over transmisi, lalu gas lagi, rem lagi. Bikin kaki dan tangan pegal-pegal. Makanya, kendaraan dengan transmisi otomatis makin digemari. Cocok dengan jalur yang penuh kemacetan.

Memang menyenangkan. Namun, gunakanlah transmisi otomatis dengan benar. Bila tidak, salah satu akibatnya seperti yang dikeluhkan oleh seorang customer. Ada sedikit masalah pada transmisi otomatis mobilnya. Seperti ada yang mengganjal tiap kali akan menggeser stik transmisi dari R (mundur) ke P (parkir).

Bukan mustahil bila penyebab kasus ini adalah karena kerusakan pada lock pawl. Untuk menghindarinya, ikutilah a berkendara seperti ini:

Sehabis mundur (R), jangan langsung pindahkan transmisi ke posisi P (parkir) sebelum kendaraan berhenti.

Meskipun sudah banyak yang tahu penggunaan transmisi otomatis, menurut Suwarno, masih ada pengendara yang berkendara dengan cara seperti ini. "Mereka memindahkan transmisi secara kasar," kata Technical And Training Development ERA AstraWorld ini.

Sebaiknya, menurut Suwarno, penggunaannya lebih halus. Berhenti dulu sebelum memindahkan ke posisi P. Bila tidak, dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem penguncian transmisi otomatis (lock pawl). Komponen ini dapat aus lebih cepat. Bila tidak diperbaiki, dapat menimbulkan suara kasar dan membuat macet perpindahan batang kendali transmisi.

Padahal, lock pawl pada sistem transmisi otomatis sangat penting. Komponen ini dapat mencegah kendaraan 'loncat' pada saat mesin distarter. Selain itu, lock pawl ini juga berfungsi sebagai pengunci as output transmisi. Sehingga, pada saat diposisikan 'P' (parkir) kendaraan tidak bisa bergerak sama sekali. Artinya, tanpa perlu menarik handle handbrake pun mobil bertransmisi matik yang diparkir tidak akan maju mundur sendiri.

Nah, tergantung tingkat keausan lock pawl. Bisa saja dua fungsi penting tadi sama sekali hilang jika lock pawl rusak parah. Dan menggantinya perlu membongkar transmisi lebih dulu. Pasti lebih merepotkan. Jauh lebih aman bila kita mencegahnya dengan menggunakan transmisi otomatis secara halus.

(AstraWorld)